1. Lir – Ilir Lagu Sunan Kalijogo
Kasultanan Keraton Pajang, Solo, Jawa Tengah, meminta
kepada Kementerian Kebudayaan untuk mematenkan semua kebudayaan islam, terutama
lagu-lagu syiar agama yang diciptakan para Wali Songo. Salah satunya lagu Lir-
ilir yang diciptakan Sunan Kalijogo. Temenggung Kasultanan Keraton Pajang, Solo, Jawa
Tengah, Agung Santoso, mengatakan, langkah mematenkan syair lagu Lir- ilir
ditujukan agar karya cipta Sunan Kalijago tidak di klaim negeri Jiran,
Malaysia, seperti yang pernah terjadi di kebudayaan asli Indonesia lainnya.
"Malaysia itukan senangnya main klaim
kebudayaan milik kita. Apalagi, syiar agama Islam yang dilakukan para Wali,
termasuk Sunan Kalijogo sampai di Malaysia juga. Kami khawatir lagu itu
nantinya akan diklaim sebagai lagu asli Malaysia," jelasnya di Solo, Jawa
Tengah, Kamis (19/7/2012). Agung menambahkan, keinginan untuk mematenkan lagu
ciptaan Sunan Kalijogo bukan hanya berasal dari Kasultanannya. Jika dirunut,
Kasultanan Pajang kembali dihidupkan oleh para keturunan Joko Tingkir masih
tergolong baru.
2. Kesenian Dul
Muluk – Palembang
Pertunjukan kesenian tradisional Dul Muluk akan di
patenkan yang sekarang ini masih dalam proses di Kementerian Pendidikan
Nasional, supaya seni teater khas daerah itu menjadi Hak Kekayaan Intelektual.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah Sumsel Ekowati
Retnaningsih kepada wartawan di Palembang, Jumat mengatakan, pihaknya telah
mengusulkan agar kesenian itu mendapkan hak paten.
3. Motif Ukir Khas OKU
Motif ukir khas Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) akan
segera dipatenkan agar tidak diklaim pihak lain. Hal itu dikatakan
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Kabupaten OKU, Aufa S
Sarkomi SP MSi, kepada Sripoku.com, Rabu (7/11/2012). Menurut Aufa, saat
ini Raperda Motif Khas OKU saat ini sedang digodok di dewan untuk dijadikan
Perda. "Bila perlu kita patenkan sampai ke UNISCO," kata Aufa.
4. Tari Piring Gelas & Tari Silampari
MUSI RAWAS:
Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan, akan mendaftarkan
hak paten Tari Silampari dan Piring Gelas sebagai tarian asli masyarakat
setempat. "Selain Tari Piring Gelas dan Tari Silampari kita juga akan
mendaftarkan hak paten 70 lagu daerah Musi Rawas sebagai kekayaan budaya lokal
ke Ditjen Hak Atas Kekayaan Intelektual atau HAKI pusat melalui HAKI
Sumsel," kata Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Musi Rawas, Hamam Sentoso, Kamis (18/10). Pendaftaran hak paten atas
kesenian dan budaya di daerah tersebut kata dia, agar tidak ada daerah lain
atau negara lain yang nantinya akan mengklaim tarian asal daerah itu sebagai
bagian dari kebudayaan mereka. Kendati proses turunnya hak paten yang akan
mereka ajukan tidak dapat cepat karena bisa makan waktu satu atau dua tahun,
namun mereka tetap berusaha agar seluruh kesenian lokal baik aneka tarian, lagu
maupun yang lainnya dapat di hak patenkan. Tari Piring Gelas dan Tari Silampari
kata dia, selama ini ditampilkan pada acara penyambutan tamu dan pada acara
kegiatan pemerintah. Tari Piring Gelas biasanya ditarikan oleh remaja yang
masih perawan, mereka akan berlenggak-lenggok menari piring di atas piring yang
disangga dengan gelas.
5. Kopi ijen-Raung
Jember - Petani
Kopi Arabika Java Ijen Raung, dilaporkan mengajukan permohonan hak paten atau
sertifikasi Perlindungan Indikasi Geografis, kepada Kementerian Hukum dan HAM
RI. Sertifikasi ini memiliki arti penting, karena dapat melindungi produk Kopi
Arabika, yang dibudidayakan di lereng Gunung Ijen dan Gunung Raung itu. Ketua
Asosiasi Petani Kopi Indonesia, Sumarhum, mengatakan, kopi Arabika Java Ijen -
Raung merupakan kopi spesial di Indonesia, yang tumbuh di ketinggian minimal
1.000 mdpl. Pengajuan hak paten sudah mulai dilakukan, dan akan segera final
dengan segera diterbitkannya sertifikasi. Putusan untuk ajukan hak paten ini,
utamanya untuk melindungi produk petani, terutama Kopi Arabika Jawa, yang
ditanam petani. Tidak banyak daerah penghasil kopi di Indonesia, yang
mengajukan Sertifikasi Perlindungan Indikasi Geografis itu. Di Indonesia, hanya
tiga daerah penghasil kopi yang sudah mempunyai sertifikasi samacam ini, yakni
Aceh untuk Kopi Gayo, Bali untuk produk Kopi Kintamani, dan Flores untuk Kopi
Bajawa.
6. Tenun Ikat Asal
NTT segera Dipatenkan

Dewan
Kerajinan Nasional Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) akan mempatenkan hak cipta
tenun ikat dari puluhan ribu penenun yang ada di daerah itu. "Kami
akan patenkan tenun ikat khas NTT ini," kata Ketua Dekranasda NTT, Lusia
Lebu Raya kepada Tempo di
Kupang, Rabu, 24 Oktober 2012. Dekranasda, menurut Lusia, masih
menginventarisir jumlah pengrajin tenun ikat serta beragam motif tenun ikat
dari berbagai daerah dengan mencari tahu siapa pembuatnya dan sejarah tenun
ikat itu. "Kami masih inventarisir jumlah dan penenunnya," kata Lusia.
Dia mengaku agak kesulitan, karena motif tenun ikat dari setiap kabupatehn dan
kota di NTT sangat beragam dan jumlahnya cukup banyak. Misalnya, di Kabupaten
Alor, terdapat 80 motif tenun ikat, sehingga harus dicari tahu siapa pembuatnya
dan apa kisah dari motif itu. "Ini merupakan syarat-syarat yang harus di
penuhi untuk hak paten," katanya. Namun, dia menjamin tenun ikat
asal NTT tidak akan di jiplak oleh pihak lain, karena sudah ada kesepakatan
(MoU) dengan kementrian hukum dan HAM. Berdasarkan inventarisir Dewan Kerajinan
Nasional Daerah NTT, ada 52 ribu penenun yang hak cipta tenun ikatnya belum di
patenkan.
7. Kopi
Simalungun
SIMALUNGUN
- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun menargetkan kopi yang merupakan
produk unggulan di daerah itu akan memiliki nama sendiri pada tahun 2013.
“Kita sudah menemui Menteri Hukum dan HAM untuk mengurus hak paten kopi produk
asli Simalungun, perlu waktu dan biaya yang cukup besar prosesnya, makanya kita
targetkan tahun 2013,” ujar Kepala Dinas Perkebuanan,Amran Sinaga didampingi
Kabag Humas dan Protokoler, Mixnon Andreas Simamora, hari ini. Menurut
dia, hak paten menjadi keharusan karena selama ini penikmat kopi hanya mengenal
Kopi Sidikalang dan lainnya. Sementara biji-biji kopi itu banyak berasal dari
petani di Kabupaten Simalungun. Dia yakin, rasa dan aroma kopi produk Simalungun
punya nilai lebih dibanding produk serupa dari kabupaten lain. Pasalnya
perladangan kopi Simalungun berada di antara 900-1400 meter dari permukaan laut.
8. Beras
pandan Wangi

Menyusul
maraknya peredaran beras Pandan Wangi palsu, Pemerintah Kabupaten Cianjur akan
segera mengajukan hak paten salah satu produk unggulan lokal Cianjur tersebut. “Sesegara
mungkin kami akan mengajukan untuk segera dipatenkan. Hal ini agar petani
Cianjur dapat mengembangkan varietas padi Pandan Wangi,” kata Wakil Bupati
Cianjur, Suranto saat ditemui usai Rapat di Pendopo Cianjur, Kamis (4/10). Dengan
dipatenkan, kata Suranto, produk unggulan lokal yaitu beras Pandan Wangi akan
meningkatkan nilai ekonomi para petani dan kelompok tani, sehingga secara
otomatis kualitas kontrol dapat dijalankan. "Selain itu, ketika kami
nantinya punya hak paten akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Cianjur.
Beberapa label pandang wangi yang beredar dan banyak yang palsu tidak akan lagi
ada. Setidaknya untuk di Cianjur," tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas
Pertanian (Distan) Cianjur, Sudrajat Laksana untuk menjaga mutu beras
Pandanwangi di pasaran yang saat ini sudah tidak murni, tahun 2013 mendatang
Pemkab Cianjur bersama kelompok tani akan melaksanakan proses standarisasi
kemasan varietas Pandan Wangi asli dengan kepemilikan dari Kabupaten Cianjur.
9. Pewarna alami batik

REPUBLIKA.CO.ID,
BANTUL - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta, akan mengupayakan untuk membantu perajin batik setempat
mematenkan formulasi warna alam produyk batik di daerah itu. "Sudah ada
formulasi warna ketika daun ini dengan daun ini hasilkan warna apa, kemarin
kita sudah ada penandatanganan MoU dengan Balai Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT) dengan harapan zat pewarna alam bisa dipatenkan," kata
Kepala Disperindagkop Bantul, Sulistyanto, Jumat (14/9). Menurut dia, salah
satu kelemahan bagi perajin batik tulis di Bantul saat ini masalah hak cipta
yang belum didapatkan, sehingga kadang-kadang batik dengan warna alam baru yang
muncul diadopsi pihak lain, hal itu bisa berdampak pada kerugian perajin secara
tidak langsung. "Kemarin kita juga mendapat pendampingan dari teman-teman
mahasiswa hukum dari Universitas Gadjah Mada (UGM), setidaknya kita mendapatkan
gambaran, jadi kala ada formulasi warna alam baru dari perajin maka akan
dipatenkan," kata dia. Selain hak paten, kata dia permasalahan perikatan
dengan buyer besar juga menjadi kendala, maka perajin juga perlu diajarkan cara
membuat perjanjian kontrak untuk memberikan kepastian hukum ketika sudah saling
terikat transaksi. "Kelemahan yang lain juga disitu, dimana ketika ada
pesanan tanpa ada kontrak perjanjian, padahal untuk menjamin kekuatan hukum itu
diperlukan, seperti contoh kalau sudah mengirimkan barang maka kewajiban buyer
harus segera membayar," pungkas dia.
10. Tari Jepen dan Gerak Sama
Demonstrasi Tari Jepen dan Tari Gerak Sama yang rencananya
ditampilkan pada pembukaan Birau 2012 Oktober segera dipatenkan, untuk
melindungi kekayaan seni budaya asli Kabupaten Bulungan. Bupati Bulungan, Drs H
Budiman Arifin MSi mengungkapkan hal itu dalam berbagai kesempatan, terutama
menjelang Birau 2012 yang semakin dekat. "Ada 3 tujuan pelaksanaan Tari
Jepen dan Tari Gerak Sama yang akan melibatkan seluruh dinas instansi di
lingkungan Pemkab Bulungan, yaitu melestarikan seni budaya, silaturrahmi dan bagian
dari upaya mematenkan seni budaya itu berdasarkan UU mengenai Hak Atas Kekayaan
Intelektual," terang Bupati. Sebagai ajang pelestarian, instruksi Bupati
agar seluruh dinas instansi terlibat dalam demonstrasi Tari Jepen dan Tari
Gerak Sama bermaksud agar seluruh pegawai bisa mengenal seni budaya tradisional
asli Kabupaten Bulungan.
11. Kain Tenun Baduy
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Banten,
mengusulkan tenun tradisional Baduy memperoleh hak paten karena produk tersebut
asli kerajinan masyarakat itu. "Kami
akan mengusulkan tenun Baduy agar mendapat hak paten dari pemerintah,"
kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi
di Rangkasbitung. Menurut dia, saat ini perajin tenun tradisional Baduy di
pedalaman Kabupaten Lebak mulai berkembang. Pemerintah daerah terus membina
guna meningkatkan produksi dan kualitas, sehingga memiliki nilai jual di pasar
domestik maupun mancanegara. Mereka para perajin tenun tradisional Baduy juga
diikutsertakan studi banding ke Pekalongan, Jawa Tengah, untuk belajar
bagaimana menjadi penunun yang lebih baik. Sebab Pekalongan merupakan daerah
penenun tradisional dan juga batik. Saat ini, kata dia, jumlah penenun
tradisional di Baduy sekitar 60 perajin yang bermukim di Desa Kanekes, Kecamatan
Leuwidamar.
12. Tari Tor-Tor
Pemerintah
Malaysia mengklaim Tari Tor-Tor dan alat musik Gondang Sambilan (Sembilan
Gendang) dari Mandailing, Sumatera Utara sebagai salah satu warisan budaya
mereka. Menanggapi hal tersebut, Calon Gubernur DKI, Joko
Widodo mengatakan seharusnya pemerintah segera mendata dan dimasukkan ke daftar
kekayaan budaya Indonesia. "Segera
dipatenkan kemudian dinaikkan diminta dari Unesco, itu saja, dulu wayang juga
sudah, batik juga sudah," kata Joko Widodo di Jakarta, Senin (18/6/2012).
Menurut Jokowi, hal itu mengingatkan akan pentingnya membangun karakter dan
identitas kota. Bila budaya tidak dianggap sebagai kekuatan maka nantinya akan
terjadi hal serupa.
13. Motif batik tulis Belitung
BELITUNG-- Motif batik Belitung sudah banyak dibuat oleh Panti
Asuhan Nurannisa Fitriani. Koleksi motif yang sudah ada dituangkan ke dalam
kain berukuran lebih kecil dan rencananya akan disimpan menggunakan pigura.
Nelly Rosila dari Panti Asuhan Nurannisa Fitriani mengakui bahwa banyaknya
motif yang mereka hasilkan belum dipatenkan. Dia menyayangkan hal tersebut.
Belum dipatenkannya motif-motif tersebut, kata Nelly, membuat mereka hanya bisa
diam ketika motif-motif yang mereka buat diambil orang lain. "Mau
bagaimana lagi? Dalam hati, ooh motif kami sudah dipakai orang. Ada juga rasa
bangga karena berarti diakui secara tidak langsung. Cuma sedih juga karena
keduluan orang. Kenapa? Karena kami kalah di modal untuk produksi ini. Semangat
luar biasa. Modalnya tidak kuat," kata Nelly kepada
bangkapos.com baru-baru ini.
14. Batik Riau
Pekanbaru, Riau -- Hingga saat ini semua
motif batik yang berada di Gerai Batik Semat Tembaga belum bisa dipatenkan
karena keterbatasan dana dan kurangnya perhatian dari Pemerintah Riau. Pimpinan
Gerai Batik Semat Tembaga, Encik Amrun Salmon Jumat (8/6) mengatakan belum
mampu menghakikan motif batik Riau ini karena cukup mahal dan kurangnya
perhatian pemerintah. Akibat belum adanya hak paten banyak motif batik
melayu Riau ini dimodifikasi dan diambil oleh pIhak-pihak yang ingin mengambil
keuntungan.
15. Pempek Palembang
Ironisnya penganan asal Sumatra Selatan ini
belum terdaftar di HKI. Berarti, dari seluruh asset budaya dan penganan Sumsel
belum mendapat pengakuan, kecuali motif songket. Selama 5 tahun diajukan,
Pemkot Palembang belum mendapatkan jawaban tentang usaha atas hak cipta itu. Melalui
dephumham Sumsel, diketahui jika pengajuan hak cipta ditunda persetujuannya.
16. Budaya Simeulue
Wakil
Bupati Simeulue Hasrul Edyar SSos MAP menyatakan budaya dan ciri khas Kabupaten
Simeulue yang secara turun temurun dilakoni masyarakat Simeulue ternyata tidak
satupun yang dipatenkan sehingga dikhawatirkan akan dicaplok daerah lain. Ia
minta instansi terkait di daerah ini segera memantenkannya.
17. Artav
Antivirus
Meski
sudah didownload ribuan kali. Artav, antivirus buatan seorang anak SMP asal
Bandung bernama Arrival Dwi Sentosa ternyata belum dipatenkan. Masalah klise
kembali jadi penghadang, yakni soal ketidaktahuan dan minimnya biaya. "Saya
tidak tahu bagaimana mengurus paten. Sayang kalau karyanya malah dibajak,"
ujar Herman Suherman, ayah Arrival saat ditemui detikINET di
kediamannya di Gang Adiwinata No 9, Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Artav
merupakan antivirus berbasis visual basic. Walau diciptakan oleh bocah umur
belasan tahun, tapi antivirus ini cukup tangguh membasmi deretan virus terbaru.
Bahkan antivirus ini support 100 persen unicode system. Selain itu,
fitur-fitur yang ada dalam antivirus besutan siswa kelas 2 SMP Negeri 48
Bandung ini juga cukup variatif. Mulai dari Realtime Protection, Anti Hacker,
Mail Scanner, USB Protected dan Link Scanner. Bahkan di versi terbarunya 2.4,
Artav juga menambahkan fitur Worm Detector dan Rootkit Detector.
18. Tugu
Perahu Pinisi
Kabupaten Bulukumba,
Sulawesi Selatan terkenal dengan julukan kota Panrita Lopi atau ahli membuat
perahu. Sehingga industri perahu terutama perahu pinisi banyak memberikan nilai
tambah ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah daerah. Selain perahu jenis
pinisi, nama Bulukumba terus mencuat dengan hadirnya perahu-perahu jenis
padewekkang, lambo, maupun perahu jenis lepa-lepa yang merupakan kreatifitas
masyarakat bulukumba. Namun sangat disayangkan, perahu-perahu yang sudah
terkenal hingga ke mancanegara itu membuat pemerintah kabupaten masih merasa
khawatir, karena nama salah satu perahu jenis pinisi sampai saat ini belum
dipatenkan oleh pemerintah, kata Amar Ma'ruf, anggota Komisi B DPRD Bulukumba.
19. Batik
Sukoharjo
Seragam batik khas
Sukoharjo yang dibanderol Rp 200.000/potong dari hasil lomba desain batik yang
dipakai untuk seragam pegawai negeri sipil (PNS) belum dipatenkan. Hal itu
diutarakan, Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo, Sudarsono saat dijumpai wartawan di
Kantor DPRD Sukoharjo, Jumat (8/4/2011). Menurut Sudarsono, upaya mematenkan
batik khas Sukoharjo hasil lomba desain pada 2010 kemarin tersebut masih dalam
proses. “Menurut informasinya, batik itu belum selesai dipatenkan. Jadi masih
dalam proses,” jelas Sudarsono.
20. Batik Tulis
Pamekasan
Pemkab
Pamekasan, Jawa Timur, hingga kini belum mengajukan usulan untuk mematenkan
batik tulis masyarakat di wilayah itu. “Sampai saat ini kami bisa mengajukan
usulan untuk mematenkan motif batik yang ada di Pamekasan ini, karena terlalu
banyak motif batik yang ada di masyarakat,” kata Kasi Pembinaan Seni dan
Nilai-nilai Sejarah Disporabud Pamekasan, Halifaturrahman, Jumat (7/10). Selain
itu, Disporabud juga kesulitan untuk melacak pembuat motif batik yang ada di
Pamekasan tersebut. Sebab, menurur Halifaturrahman, agar sebuah hasil karya
bisa dipatenkan, pencetus pertama motif batik yang ada itu harus diketahui.
21. Batik
Kahuripan
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta mengalami kesulitan
saat akan mempatenkan produk yang diciptakannya yaitu desain batik khas
Purwakarta. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnak) Kabupaten Purwakarta,
Ir. Herry Heryawan mengakui, pihaknya mengalami kesulitan untuk
mempatenkan produk yang berhasil diciptakannya yaitu batik Kahuripan, batik
khas Purwakarta. Batik khas Purwakarta yang diciptakan dinasnya merupakan hasil
lomba yang diselenggarakan Pemkab Purwakarta dalam rangkaian hari jadi
Purwakarta. Menurut Ir. Herry, batik Kahuripan dengan warna dasar hitam dan
motif kuning keemasan itu terdiri dari berbagai simbol di antaranya ada dua
pilar dan berbagai simbol lainnya yang menggambarkan makna kesundaan dengan
nilai-nilai luhur. Desain itu dirangkum dalam misi dan visi Purwakarta serta
sembilan langkah “ngabangun nagari raharja” mewujudkan “udagan digjaya
Purwakarta”.
22. Motif batik Trusmi
Cirebon
Klaim Malaysia terhadap sejumlah produk asli Indonesia
menggugah kesadaran banyak pihak untuk membuat hak paten produk Indonesia. Di
Kabupaten Cirebon, para perajin batik berharap pemerintah segera mempatenkan
motif batik Trusmi. Perajin batik asal Trusmi, H Katura, mengungkapkan,
hingga kini, baru sekitar 100 motif batik khas Trusmi yang telah memiliki hak
paten. Padahal, masih ada 400 motif batik asli Trusmi yang belum dipatenkan.
''Pemerintah daerah harus segera mempatenkan motif-motif batik karena pengajuan
hak paten tidak mungkin dilakukan oleh individu perajin batik,’’ ujar Katura,
Senin (31/8). Katura mengatakan, motif batik selama ini lahir dari
kreativitas perajin batik. Namun, imbuh dia, batik bukanlah milik perorangan, melainkan
sudah menjadi kebudayaan daerah. Karena itu, pemeliharaan kelestarian batik
tidak hanya menjadi tanggung jawab para perajin batik.
23. Alat
Musik Sasando
Alat musik Sasando
dan topi Ti`i langga asal Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao, NTT sebaiknya
dipatenkan kepemilikannya sebagai warisan budaya daerah NTT, Kepala Dinas
Pariwisata Budaya dan Seni (Disparbud) NTT, Ansgerius Takalapeta, di Kupang,
Kamis. "Hak paten ini penting untuk menghindari klaim terhadap sarana
hiburan ini dari pihak lain di kemudian hari," katanya. Menurut
Takalapeta, selain alat musik sasando, Moko asal kabuapten Alor, tarian ja`i
asal Kabupaten Ngada, tenun ikat asal Kabupaten Timor Tengah Utara, Alor, Rote,
dan Sabu, termasuk komodo (Veranus komodoenis) asal Kabupaten Manggarai Barat,
perlu dipatenkan. Mantan BUpatia Alor dua periode yang akrab disapa Ans ini
mengatakan hingga saat ini, pemerintah NTT baru mematenkan tenun ikat asal
Pulau Sumba.
24. Kapal anti Sampah
Bentuk
kapal ini sederhana tak menyiratkan sesuatu yang istimewa. Warnanya biru gelap
dengan satu dek kapal layaknya kapal motor nelayan. Namun, ada yang sedikit
berbeda di ujung kapal buatan PT Dok Kodja Bahari Palembang itu. Sebuah papan
besi dengan lebar dua meter berputar secara hidrolik dari kapal ke laut. Di
atas papan itu, terlihat sampah laut tersangkut di atas papan besi. Awalnya
sedikit, lama kelamaan makin banyak. "Itu adalah kapal anti-sampah yang
kami operasikan sejak dua bulan lalu. Namanya kapal Sapu-sapu I," seloroh
Kahumas Pelindo II Hambar Wiyadi, di tepian kapal, Pelabuhan Tanjung Priok,
Jakarta Utara, Jumat (13/4/2007). Setelah terkumpul di buritan kapal,
sampah-sampah itu ditampung dalam sebuah wadah penampung maksimal 6 meter
kubik. Dari penampung, sampah diangkut ke pembuangan sampah di Bantargebang,
Bekasi. "Maksimal tiga ton sampah kita masih sanggup. Agak repot kalau
musim banjir kemarin, sampahnya besar-besar. Segala perabot rumah tangga hingga
kasur dan almari masuk," jelas Hambar. Kapal Sapu-sapu I ini merupakan
satu dari tiga kapal lain yang beroperasi. Tiga kapal lain adalah Krapu, Kakap,
dan Sapu-sapu II. Dengan panjang 13,5 meter dan lebar 4 meter, kapal berawak 3
ABK ini beroperasi di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. "Wilayah operasi
pelabuhan seluas 424 ha. Agak berkecukupanlah. Kita dibantu kapal kecil yang
membersihkan sampah di sela-sela kapal besar," tambah pria asli Solo ini.
Sayang, kapal yang cukup efektif ini belum dipatenkan. Hambar mengakui, ada
institusi lain yang mencontek dan menjiplak persis. "Namun yang nyontek
institusi pemerintah. Sesama pemerintah kita maklumi. Kalau swasta, kita
komplain," sesal Hambar. Saat ini Pelindo II tengah mengajukan hak paten
bagi kapal sampah itu. Dengan hak paten, kreativitas kapal serupa yang lebih
inovatif akan lebih cepat. "Beberapa kali banyak yang njepret foto-foto. Eh tahu-tahunya sudah
dicontek. Sama persis lagi. Kita mau mengembangkan (jadi lebih baik) kan jadi
miris,"ucap Hambar. Dengan tiga muara sungai ke Tanjung Priok yakni Sungai
Ancol, Legoa dan Sungai Kresek, kehadiran kapal ini menjadi penting.
Pengembangan dan jaminan kreaatifitas salah satunya.
25. Tenun
pandai Sikek
Sejumlah
perajin tenun Pandai Sikek di Kenagarian Pandai Sikek, Kecamatan X Koto,
Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Utara, meminta pemerintah membantu mematenkan
tenun Pandai Sikek. Mereka mulai khawatir tenunan warisan nenek moyang itu akan
diklaim oleh negara atau daerah lain.
1.Tari Pendet
Perlu diketahui di sini bahwa
pemerintah kerajaan malaysia tidak pernah mengklaim tari pendet sebagai budaya
asal negara tersebut. Iklan pariwisata malaysia yang menampilkan tari pendet
adalah dibuat oleh swasta, yakni discovery channel yang berbasis di singapura.
Discovery channel singapore pun tidak memiliki relasi apapun dengan pemerintah
diraja malaysia. Discovery channel singapore pun sudah meminta maaf atas
kelalaian tersebut dan menyatakan dengan jelas bahwa tari pendet adalah milik
indonesia, bukan milik malaysia.
2. Keris
United Nation Educational Scientific
and Cultural Organization (UNESCO) yang merupakan organisasi bidang pendidikan
dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) MENGUKUHKAN KERIS INDONESIA
sebagai karya agung warisan kemanusiaan milik seluruh bangsa di dunia.
"Dunia telah mengakui keberadaan keris Indonesia, sekaligus mendapat
penghargaan dunia sejak 25 November 2005," kata pendiri sekaligus Direktur
Museum Neka Ubud, Pande Wayan Suteja Neka, Kamis (17/7).
3. Batik

Perjuangan indonesia untuk mendapatkan
pengakuan dunia atas batik sebagai warisan budaya asli indonesia tidak sia-sia.
United nation educational, scientific and cultural organization (unesco)
dipastikan akan mengukuhkan tradisi batik sebagai salah satu budaya warisan
dunia asli indonesia pada oktober 2009 mendatang di perancis. Demikian
dikatakan oleh direktur jenderal nilai budaya, seni dan film departemen
kebudayaan dan pariwisata, tjetjep suparman di surakarta, selasa (2/6/2009).
“butuh waktu tiga tahun untuk pengajuannya,” katanya. Sebelumnya, wayang dan
keris juga telah mendapat pengakuan yang sama dari unesco beberapa waktu lalu. “enam
negara yang merupakan perwakilan dari unesco telah melakukan pengkajian
terhadap budaya batik,” kata tjetjep. Setelah melakukan kajian serta verifikasi
selama tiga tahun, akhirnya terdapat pengakuan terhadap budaya batik sebagai
budaya milik indonesia. “penetapannya pada 28 september 2009 besok,” kata
tjetjep. Sedangkan pengukuhannya baru akan dilakukan pada 2 oktober 2009 di
perancis. Sementara itu, perusahaan swasta produsen film dokumenter asal
malaysia, yakni kru sdn. Bhd. Telah membuat film berjudul "batik". Di
situ dijelaskan bahwa batik malaysia berasal dari batik jawa yang telah
didesain menurut kultur melayu di malaysia. Begitu pula sejarah datangnya batik
jawa ke negara malaysia. Ada satu hal lagi yang lebih penting: malaysia tidak
pernah mematenkan batik, karena batik milik indonesia. Yang dipatenkan oleh
malaysia hanya motif dan corak, bukan batiknya. "kita sudah bicara dengan
pihak budaya malaysia dan mereka katakan tidak pernah patenkan batik. Yang
dipatenkan motif dan coraknya," kata sekretaris i penerangan & humas
kbri kuala lumpur, malaysia, eka a suripto, jumat (16/11/2007). Eka mengaku
sudah melihat motif atau corak yang dipatenkan malaysia dan bentuknya berbeda.
"motif malaysia itu jarang. Kecuali kalau kita bisa buktikan. Dia tidak
berani memakai motif batik solo atau pekalongan," imbuhnya. Walaupun
meskipun malaysia tidak mematenkan batik, pemerintah ri tetap harus mematenkan
batik ke unesco - pbb untuk mengantisipasi adanya klaim batik oleh negara asing
di masa-masa mendatang. Dan penetapan maupun pengukuhannya rencananya akan
dilakukan pada tanggal 28 september 2009 dan 2 oktober 2009 di paris, perancis.
4. Reog
Ponorogo
Pemerintah Malaysia akhirnya mengakui
bahwa reog ponorogo adalah milik indonesia. Tetapi, memang kebudayaan tersebut
telah disebarkan di johor dan selangor oleh masyarakat ponorogo yang tinggal di
malaysia sejak bertahun-tahun lalu. "reog tetap masih milik bangsa
indonesia," ujar duta besar malaysia untuk indonesia zainal abidin
mohammad zin dari atas mobil pengeras suara milik pendemo, di depan kantor
kedubes malaysia, jalan hr rasuna said, jakarta selatan, kamis, 29 november
2007. Zainal yang mengenakan baju koko berwarna biru itu, juga menegaskan
sejarah berkembangnya reog ponorogo yang di malaysia disebut sebagai tarian
barongan. "sejarahnya rakyat ponorogo pernah hijrah ke johor dan selangor.
Anak cucu dari rakyat ini mengembangkan kebudayaan reog ponorogo yang mereka
bawa dari ponorogo. Namun, tetap saja asal-usul budaya ini tetap milik bangsa
indonesia," paparnya.
5. Wayang kulit
Unesco pada tanggal 7 november 2003
telah menetapkan bahwa wayang kulit adalah warisan budaya dunia yang berasal
dari indonesia. Menteri negara kebudayaan dan pariwisata i gede ardika
mengungkapkan, sejak 7 november 2003 lalu organisasi pendidikan, ilmu
pengetahuan dan kebudayaan pbb (unesco) telah mengakui wayang sebagai world
master piece of oral and intangible heritage of humanity.
6. Angklung
Sebagai warisan dunia dan hasil karya
anak bangsa, angklung patut dilestarikan. Tidak hanya keseniannya, juga bahan
baku dan pengetahuannya. Meningkatnya popularitas angklung di mata masyarakat
Indonesia dan dunia membuat alat musik bambu ini harus terus dilestarikan agar
tidak punah. Pelestarian dilakukan tidak hanya melalui kegiatan pertunjukan
atau apresiasi, juga dari akarnya, baik bahan baku maupun pengetahuan mengenai
angklung itu sendiri. Menurutnya, hanya terdapat tiga jenis bambu yang kualitasnya
sangat baik untuk angklung, yaitu bambu tali/bambu apus, bambu hitam, dan bambu
gombong. Permasalahannya, ketiga jenis bambu tersebut semakin berkurang
kuantitasnya.Selain ketersediaan bahan, masalah pelestarian angklung lainnya
adalah kurangnya pengenalan ke sekolah. Padahal, angklung telah dua tahun
ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO.
7. Pondasi Cakar ayam
Teknologi ini ditemukan oleh Prof. Dr.
Ir. Sedijatmo ketika ia sebagai pejabat PLN diminta mendirikan 7 menara listrik
tegangan tinggi di daerah rawa-rawa Ancol, Jakarta. Pondasi yang dibuatnya
ternyata mampu mengurangi hingga 75% tekanan pada permukaan tanah di bawahnya
dibandingkan dengan pondasi biasa. Pondasi cakar ayam ini kemudian digunakan di
Bandara Juanda, Surabaya yang memungkinkan landasan menahan beban hingga 2.000
ton atau seberat pesawat super jumbo jet. Selain di Indonesia teknologi yang
sudah dipatenkan ini juga digunakan di 9 negara lain, seperti Jerman, Inggris,
Perancis, Italia, Belgia, Kanada, AS, Belanda.
8. Ketela pemadam api
Ketika sedang melakukan uji coba
menggunakan cairan pelumas berbahan kulit ketela pohon di Queen Marry
College-London University, Inggris, Randall Hartolaksono menemukan teknologi
untuk memadamkan api secara efektif dan ramah lingkungan. Ketika itu, cairan
buatannya tidak sengaja tumpah dan memadamkan api yang sedang menyala. Setelah
diteliti lebih lanjut, ternyata diketahui bahwa cairan tersebut jika terkena
panas akan mengeluarkan uap yang dapat menyerang api. Kini temuannya digunakan
di berbagai perusahaan pertambangan di penjuru dunia sebagai solusi untuk
mengatasi kebakaran.
9. Motif Batik Jogja
Setelah penetapan batik tulis Indonesia
sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 2 Oktober lalu, sekitar 350 motif batik Jogja kemudian dipatenkan. Hal
tersebut dinyatakan oleh Ketua Dekranas Kota Yogyakarta, Dyah Suminar, pada
pelatihan batik yang digelar oleh Dekranas Kota Yogyakarta di Griya UMKM,
Selasa (23/2).
10. Mobil Listrik
Dasep Ahmadi,Engineer alumni ITB.
Perusahaannya Sarimas Ahmadi Pratama sudah mampu membuat mesin presisi untuk
mesin produksi otomotif. Hasil karya mobil listrik dari Dasep Ahmadi sudah bisa
kita lihat di media internet. Dimensinya mirip dengan Hyunday Atos namun
berpenggerak motor listrik. Untuk tampilan juga tidak terlalu mengecewakan,
didesain 5 seater, layar sentuh untuk indikator yang di program langsung oleh
PT Sarimas Ahmadi Pratama nemplok di dasboardnya, sedangkan sumber tenaganya
adalah 36 baterai lithium ion sebanyak 36 buah dengan kapasitas 21 kWH dan
mampu menempuh jarak 130 km sekali isi dengan lama pengisian dengan volatase
220 v selama 4-5 jam atau cara pengisian cepat yang hanya membutuhkan waktu 30
menit.
11. Batik Lasem
Batik Lasem terkenal dengan motif batik tulisnya yang indah dan natural dan
sudah termashur hingga ke mancanegara. Untuk melindungi dan memberi ciri
khas pada keunikan motif batik Lasem, hingga akhir 2011, pemerintah Kabupaten
Rembang, Jawa Tengah, dengan menggandeng sejumlah pengusaha lokal setempat
telah berhasil mempatenkan 45 motif batik Lasem ke Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia.
12. Troso
Seorang pekerja di Sentra Kerajinan Troso, di Desa
Troso, Kecamatan Pecangaan, memilahbenang sebelum ditenun. Kain Tenun Troso
dituntut perajin untuk dipatenkan.Khawatir Diklaim Negara Lain Pecangaan,
Kerajinan kain Troso yang terletak Sentra Kerajinan Troso, Desa Troso,
KecamatanPecangaan, menuntut Pemkab Jepara melalui dinas terkait untuk
dipatenkan. Hal tersebutdilakukan agar tidak dipatenkan oleh daerah lain,
terlebih lagi oleh negara tetangga lain, seperikasus yang menimpa kerajinan
ukir yang diklaim oleh salah seorang pengusaha asing.“Kami menginginkan
kerajinan kain Troso ini dipatenkan, untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan seperti diklaim oleh warga luar negeri,” kata H
Hisyam Abdurrahman.
13. Becak
Moda transportasi tanpa mesin, becak,
akan dibawa ke UNESCO sebagai warisan budaya asli Indonesia. Rencana itu
disampaikan pimpinan Museum Rekor Indonesia (MURI), Jaya Suprana, saat
mengikuti apel 1.000 becak di Alun-Alun Utara Yogyakarta untuk mengkampanyekan
keselamatan berlalulintas. Apel tersebut juga memecahkan rekor MURI dengan
pengayuh becak terbanyak. Secara simbolis, Jaya Suprana memberikan sertifikat
rekor MURI kepada Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X. Selanjutnya, Sultan HB
X menyerahkan piagam MURI tersebut kepada Kapolda DIY Brigjen Sabar Rahardjo, yang
pemimpin apel. "Ada yang salah dari Ditlantas Polda DIY, yang mengumpulkan
1.000 becak ini. Seharusnya, tidak didaftarkan hanya level nasional, tetapi ke
level Internasional. Akan saya daftarkan becak ke UNESCO agar bisa jadi warisan
budaya dunia," kata Jaya Suprana di Yogyakarta, baru-baru ini.
14. Pembangkit Listrik Tenaga Hampa
PLTH (pembangkit listrik tenaga hampa)
bikinan Slamet Haryanto mampu bekerja nontop selama 24 jam, asalkan listrik
yang dihasilkan terus digunakan. Harganya tak mahal dan ramah lingkungan.
MUHAIMIN-MAHMUDAN, Malang
INOVASI itu bermula dari kandang ayam. Syahdan, suatu hari pada 1997, Slamet
Haryanto yang sehari-hari bekerja sebagai tukang servis dinamo di kediamannya,
Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dimintai tolong
oleh salah seorang tetangga untuk membuatkan sumber listrik bagi kandang
ayamnya.
15. Tari Saman
Salah satu tarian tradisional asal
dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh, tari saman, memperoleh
hak paten milik bangsa Indonesia dan diusulkan menjadi warisan dunia.
16. Teori 23 Kromosom
Dr. Joe Hin Tjio, seorang ahli
Cytogenetics asal Indonesia menemukan fakta bahwa kromosom manusia berjumlah 23
buah. Melalui penelitian di laboratorium Institute of Genetics of Sweden’s
University of Lund, temuannya berhasil mematahkan keyakinan para ahli genetika
bahwa jumlah kromosom adalah 24 buah. Ia berhasil menghitung jumlah kromosom
dengan tepat setelah menyempurnakan teknik pemisahan kromosom manusia pada
preparat gelas yang dikembangkan Dr. T.C. Hsu di Texas University, AS.
17. Teknik Pengering Sperma
Teknik pengeringan – yang disebut
sebagai evaporative drying – serta penyimpanan sperma dalam
ruangan bertemperatur kamar ditemukan oleh Mulyoto Pangestu, seorang mahasiswa
Indonesia yang sedang mengambil gelar Ph.D di Monash University, Australia.
Uniknya, Mulyoto berhasil melakukannya menggunakan perlengkapan yang dapat
ditemukan dengan mudah dan murah. Penemuannya ini dipatenkan di Australia dan
menjadi milik Monash University. Akan tetapi, Mulyoto tetap tercatat sebagai
penemunya.
18. Pemindai 4 Dimensi
Electrical Capacitance Volume
Tomography ditemukan oleh Dr. Warsito Purwo Taruno dan dipatenkan secara
internasional. ECVT merupakan teknologi yang menggunakan sensor medan listrik
statis yang bisa menampilkan gambar 4 dimensi dari tingkah laku gas dan
partikel di dalam reaktor tertutup. Teknologi ECVT ini diperkirakan dapat
mengubah drastis perkembangan riset dan teknologi di berbagai bidang, mulai
dari energi, proses kimia, kedokteran, hingga nano-teknologi.
19. Sistem Teknologi 4G berbasis OFDM
Bersama koleganya, Khoirul Anwar,
alumni ITB kelahiran Kediri ini merombak pakem efisiensi alat komunikasi. Ia
mematenkan temuannya seputar sistem telekomunikasi 4G berbasis OFDM (Orthogonal
Frequency Division Multiplexing). Atas karyanya, Khoirul Anwar mendapat
penghargaan pada 2010, dari Institute of Electrical and Electronics Engineers
Vehicular Technology Conference (IEEE VTC), Taiwan.
20. Temuan minuman kesehatan kulit manggis

Arosuka, Sumbar (ANTARA News) -
Temuan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat terkait
minuman kesehatan dari kulit buah manggis sudah dipatenkan Ditjen Hak Kekayaan
Intelektual (HaKI) Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia pada Juni 2011.
"Alhamdulillah pada Juni 2011 temuan BPTP minuman yang terbuat dari kulit
Manggis sudah dipatenkan," kata Kepala BPTP Sumbar Prama Yufdi didampingi
peneliti temuan minuman kesehatan kulit manggis, Kasma Iswari, di Arosuka,
Senin. Menurut Prama
Yufdi, pengajuan untuk hak paten tersebut sudah dilakukan sejak 2006, setelah
penantian panjang dari Kemenkum HAM akhirnya permintaan tersebut dikabulkan
dengan nomor ID P0028639 B, 30 Juni 2011. Dikatakannya, setelah
dihakpatenkan temuan itu dilisensikan kepada PT Zena Nirmala Sentosa yang
berproduksi di Bogor dengan sistem royalti. "Karena kita tidak mungkin untuk memasarkannya,
makanya hak paten tersebut kita lisensikan kepada pihak PT Zena Nirmala Sentosa
agar kemudian bisa dipasarkan untuk dikonsumsi masyarakat," katanya.
Ditambahkannya, proses penelitian minuman yang dibuat dari bahan baku kulit
buah manggis itu sudah dimulai sejak 2005 dengan melibatkan setidaknya 40 orang
tenaga ahli dari BPTP Sumbar. Menurut dia, sari kulit buah manggis
memiliki kandungan xanthon (kumpulan senyawa) yang diprediksi bisa mencegeah
tumbuhnya kanker, tumor. Selain itu, dalam sari kulit Manggis itu
terdapat banyak vitamin, yaitu vitamin A, semua vitamin B, kalsium, dan sebagainya.
Sementara oleh perusahaan yang memasarkan produk tersebut sari kulit buah
manggis diproduksi berbentuk kapsul dan jamu.
21. Lagu Gesang
Tepat
di hari ulang tahunnya ke-92 yang jatuh tanggal 1 Oktober kemarin, maestro
keroncong Gesang mendapat kado
istimewa. Perusahaan rekaman Penerbit Musik Pertiwi (PMP) memberinya royalti
sebesar Rp 32,8 juta. Selain itu semua lagu karya Gesang sudah dipatenkan. Pematenan
hak cipta semua lagu ciptaan Gesang dengan mendaftarkannya ke Direktorat
JendralHAKI Departemen
Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pematenan lagu itu, juga untuk menghindari klaim Malaysia yang
pernah terjadi pada tahun 1960. "Tahun 1960 lalu, salah satu lagu
ciptaan Gesang yang sangat terkenal, yakni Bengawan Solo pernah
dijiplak oleh Malaysia dengan judul lagu Main Cello. Irama,
nada dan tempo lagu tersebut sama dengan lagu Bengawan Solo, hanya saja syair
dan judulnya yang diubah," kata Andy Hutadjulu, General Manager PMP di
Solo, Sabtu 3 Oktober 2009. Andy mengungkapkan, polemik penjiplakan lagu
karya Gesang oleh Malaysia baru selesai ketikaPresiden Soekarno,
kala itu turun tangan langsung.
Pihak pemerintah Malaysia kala itu sengaja diundang Bung Karno
di sebuah acara perlombaan olahraga di Senayan. "Di situ lagu Bengawan
Solo dimainkan dan Gesang juga menyaksikan langsung. Dengan
melihat itu, Malaysia baru mengakui, kalau lagu itu adalah
karya Gesang, musisi Indonesia," kata Andy.
22. Biodiesel Minyak
Jarak

Kementerian
Kehutanan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kehutanan untuk
pertama kalinya mempatenkan empat hasil penelitian, salahnya tentang Pembuatan
Biodiesel dari Minyak Jarak Pagar dengan Proses Esterifikasi -
Transesterifikasi (Nomor Paten : ID P0027952, Inventor: Prof.Dr.Ir.H.
Sudarajat, M.Sc). Empat paten hasil penemuan yang terdaftar atas nama
Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan (Pustekolah)
diperkenalkan dan dipromosikan di Kementerian Kehutanan Jakarta, Senin (26/11).
"Untuk pertama kalinya Badan Litbang mempromosikan hasil-hasil
penelitiannya, ke depan perlu dilakukan sosialisasi," kata Kepala Badan
Litbang Kehutanan, R Iman Santosa. Teknologi produksi biodiesel dengan proses
ESTRANS yang dapat digunakan sebagai bahan bakar murni (100%) pada motor
berbahan bakar solar. Hasil riset kedua yang dipatenkan, yakni Perekat Tanin
untuk Produk Perkayuan (Nomor Paten : ID P0028142, Inventor : Prof.Dr.Drs. Adi
Santoso, M.Si). Produk perekat tannin berbahan dasar alami kulit kayu mangium,
yaitu TA 3002, TP 3041 dan TR 3051. Ketiganya diciptakan untuk menggantikan
perekat sintesis berbasis phenolik dan resorsinol yang selama ini diimpor. Alat
Ukur Diameter Pohon ( Nomor Paten : ID S0001084, Inventor : Wesman Endom, M.Sc
dan Yayan Sugilar ) atau disebut alat ukur Wesyan. Alat ukur Wesyan tersebut
memungkinkan pengukuran pohon berdiameter besar dan berbanir di lapangan dapat
dilakukan oleh satu operator dengan lebih mudah dan tingkat ketelitian terjaga.
Hasil lain yang dipatenkan, Alat Pendinginan Asap dan Proses untuk Memproduksi
Cuka Kayu dari Pembuatan Arang ( Nomor Paten : ID P0028528, Inventor : Tjutju
Nurhayati, Dipl. Chem ). Teknologi produksi cuka kayu berkualitas dari asap
pembuatan arang yang dapat diaplikasikan untuk pengawet, penggumpal getah,
desinfektan, serta pembasmi hama dan penyubur tanaman. Penemuan para peneliti
Badan Litbang Kehutanan tersebut diharapkan dapat diaplikasikan oleh para
stakeholder terkait, yaitu pengambil kebijakan dan penyedia energi nasional,
industri kehutanan yang selama ini menggunakan bahan perekat kimia.
23. Mangga Gincu Aset Sumedang,
Dipatenkan Majalengka

KOTA– Siapa sangka
Sumedang sebagai salahsatu penghasil mangga gedong gincu, ternyata tak mampu
mematenkan assetnya yang sangat berharga tersebut. Hak paten mangga gincu telah
lebih dahulu dipatenkan Kabupaten Majalengka.Alasannya sungguh ironis, menurut
Wakil Ketua DPRD Sumedang, Edi Askhari, terdahuluinya mempatenkan mangga gedong
gincu yang seharusnya menjadi asset untuk Kabupaten Sumedang tersebut, karena
Sumedang tak mampu mempasilitasi para pengusaha terkait buruknya infrastruktur
jalan di Sumedang, imbasnya para pengusaha dan petani mangga gedong gincu lebih
memilih memasarkan pemasaran gedong gincu ke Majalengka. “Sekarang petani
mangga gedong gincu itu lebih memilih pemasaran ke Majalengka, karena kalau ke
Sumedang infrastruktur terbatas,” ungkapnya. Pantas, karena perputaran uang ada
di Majalengka, hingga perekonomian di Majalengka pun maju pesar di banding
dengan Sumedang. “Mangga itu telah di ekspor keluar negeri dan kini menjadi
asset Kabupaten Mahjalengka,” tambahnya. (IRP)
24. Alat Ukur Diameter Pohon
( Nomor Paten : ID S0001084, Inventor : Wesman
Endom, M.Sc dan Yayan Sugilar ) atau disebut alat ukur Wesyan. Alat ukur Wesyan
tersebut memungkinkan pengukuran pohon berdiameter besar dan berbanir di
lapangan dapat dilakukan oleh satu operator dengan lebih mudah dan tingkat
ketelitian terjaga.
25. Alat Pendinginan Asap dan Proses untuk
Memproduksi Cuka Kayu dari Pembuatan Arang
( Nomor Paten : ID P0028528,
Inventor : Tjutju Nurhayati, Dipl. Chem ). Teknologi produksi cuka kayu
berkualitas dari asap pembuatan arang yang dapat diaplikasikan untuk pengawet,
penggumpal getah, desinfektan, serta pembasmi hama dan penyubur tanaman.